Legenda Keong Mas
Di suatu zaman, tersebutlah sebuah Kerajaan besar yang bernama Kerajaan Daha. Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang Raja yang amat dihormati dan disayangi oleh seluruh rakyat. Raja tersebut bernama Raja Kertamarta yang mempunyai dua orang putri yang bernama Dewi Galuh Ajeng dan Candra Kirana.
Kedua kakak beradik ini memiliki sifat yang berbeda, sang kakak yaitu Galuh Ajeng memliki sifat yang jahat dan iri hati sedangkan Candra Kirana sang adik, memiliki sifat baik hati dan wajah yang amat cantik. Candra Kirana sudah dijodohkan dan ditunangkan dengan Putra Mahkota Kerajaan Kahuripan yang bernama Raden lnu Kertapati yang tampan, adil dan bijaksana.
Galuh Ajeng yang juga menaruh hati pada Raden Inu menjadi iri hati mendengar pertunangan adiknya itu, ia merencanakan perbuatan jahat untuk menghancurkan Candra Kirana, “Aku tidak terima jika Candra Kirana dijodohkan dengan Raden lnu yang tampan itu, hei lihatlah siapa yang lebih cantik! Tentu saja aku, Galuh Ajeng! Hahaha…!” Galuh Ajeng tertawa licik.
Kemudian Galuh Ajeng menemui Nenek Sihir dan meminta bantuannya untuk mengutuk Candra Kirana. Selain itu, Galuh Ajeng memfitnah Candra Kirana dan menghasut Baginda Raja agar mengusirnya. Baginda Raja terhasut dan percaya akan kata-kata Galuh Ajeng, ia lalu mengusir Candra Kirana.
“Pergi kau dari lstana! Jangan pernah kembali Iagi”Baginda Raja berkata keras.
Candra Kirana menangis, “Ampun Ayahanda, apa salahku?” lalu Candra Kirana diseret keluar istana.
Galuh Ajeng tertawa puas, “Hahaha… matilah kau Candra Kirana, Raden Inu akan segera menjadi tunanganku!”
Candra Kirana kebingungan ia harus pergi kemana, akhirnya ia terus berjalan sambil menangis dan tiba di sebuah pantai, di saat yang bersamaan muncullah Nenek Sihir yang ditugaskan oleh Galuh Ajeng untuk mengutuk Candra Kirana, “Hei putri yang malang,” panggil Nenek Sihir setengah mengejek.
Candra Kirana terperanjat kaget, “Apa yang akan kau lakukan?” tanyanya.
Nenek Sihir itu tertawa, “Hahahaha…. Aku akan mengutukmu jadi Keong Emas,” tanpa basa-basi Nenek Sihir Iangsung memainkan tongkat saktinya untuk mengutuk Candra Kirana dan dalam sekejap Candra Kirana berubah menjadi Keong Emas lalu dibuang ke laut.
Candra Kirana putri yang malang itu terdampar berhari-hari di tengah lautan lepas, sihirnya akan hilang jika ia bertemu dengan tunangannya lagi, Raden Inu Kertapati. Nasib baik membawa Keong Emas itu terdampar di sebuah pantai di Desa Dadapan.
Suatu hari seorang Nenek yang bernama Nenek Dadapan sedang mencari ikan dengan jala, lalu ia menemukan Keong Emas tersangkut di jalanya. Merasa tertarik dengan keindahan Keong Emas itu, ia membawanya pulang ke gubuknya dan diletakkan di tempayan.
Keesokan harinya Nenek Dadapan itu kembali mencari ikan, namun menjelang tengah hari, ikan yang dicari tak kujung didapat. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke gubuknya dengan tangan hampa. Sesampainya di gubuk, alangkah terkejutnya ketika ia melihat beraneka masakan sudah tersedia di atas meja. Nenek Dadapan bertanya-tanya dalam hati, siapa yang memasak sebanyak ini? Namun karena perutnya sangat lapar, ia langsung memakan masakan yang lezat itu.
Kejadian serupa terus berulang-ulang terjadi, sekembalinya Nenek mencari ikan, selalu ia temukan banyak makanan sudah tersedia di meja. Hal itu membuat Nenek Dadapan penasaran, hingga suatu ketika Nenek Dadapan berpura-pura pergi mencari ikan namun ia kembali lagi ke gubuknya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi selama ini.
Alangkah terkejutnya ia saat melihat Keong Emas yang ia letakkan di tempayan itu berubah menjadi seorang gadis yang sangat cantik dan langsung memasak, kemudian Nenek Dadapan keluar dari persembunyiannya lalu menegur gadis cantik itu, “Siapakah gerangan kau ini?” tanya Nenek Dadapan, “Kau amat cantik, mengapa ada di gubukku? Apa yang kau lakukan?” Nenek Dadapan terus bertanya.
Sang putri yang tengah asyik memasak terkejut mendengarnya, akhirnya ia menceritakan siapa dirinya sebenarnya, “Aku adalah Putri dari Kerajaan Daha yang disihir menjadi Keong Emas dan dibuang ke laut oleh seorang Nenek Sihir atas perintah saudaraku yang iri kepadaku,” kata Candra Kirana dengan raut wajah yang sedih, kemudian ia kembali menjadi Keong Emas. Nenek Dadapan tertegun melihatnya, ia merasa iba terhadap apa yang terjadi kepada putri cantik itu.
Sementara itu di istana kerajaan, Raden Inu tak mau diam saja setelah mengetahui Candra Kirana menghilang. Dia melakukan pencarian dengan menyamar menjadi rakyat biasa, Nenek Sihir yang dulu mengutuk Candra Kirana pun mengetahui hal itu. Ia lalu berbuat licik untuk menggagalkan Raden Inu menemukan Candra Kirana dengan cara mengubah dirinya menjadi seekor Burung Gagak.
Raden Inu Kertapati kaget sekali saat menemukan Burung Gagak yang bisa berbicara, menyapanya dan mengetahui maksud tujuan Raden Inu yang sedang mencari Candra Kirana. Dia menganggap Burung Gagak itu sakti dan bisa menunjukan arah jalan yang benar untuk menemukan Candra Kirana, padahal nyatanya Burung Gagak yang jahat itu menunjukkan jalan yang salah.
Diperjalanan Raden Inu Kertapati menemukan seorang kakek yang kelaparan, lalu diberinya kakek itu makan. Ternyata kakek itu adalah seorang yang sakti dan baik, ia mengetahui maksud buruk burung gagak itu, lalu kakek itu menolong Raden lnu. Kakek itu memukul Burung Gagak dengan tongkatnya, seketika burung itu hancur dan menjadi asap.
Akhirnya Raden Inu diberitahu dimana Candra Kirana berada, disuruhnya Raden lnu pergi ke Desa Dadapan. Setelah berjalan berhari-hari sampailah Raden lnu di Desa Dadapan, ia melihat sebuah gubuk dan menghampirinya untuk meminta air karena perbekalannya sudah habis diperjalanan. Namun ia sangat terkejut, karena dari balik jendela ia melihat Candra Kirana berada di dalam, sedang memasak. Raden Inu buru-buru menghampirinya.
“Kau kah Candra Kirana?” tanyanya. Candra Kirana yang sedang asyik memasak menoleh dan tersenyum. “Aku tunanganmu,” jawabnya kemudian. Akhirnya sihirnya pun hilang karena perjumpaan dengan Raden Inu. Bersamaan dengan pertemuan yang mengharukan itu muncul Nenek Dadapan. Candra Kirana memperkenalkan Raden lnu pada Nenek Dadap.
Kemudian Raden Inu membawa pulang Candra Kirana juga Nenek Dadapan dibawanya serta ke Istana. Candra Kirana menceritakan perbuatan Galuh Ajeng pada Baginda Raja Kertamarta. Baginda yang mengetahui kebenaran itu, menjadi amat benci pada Galuh Ajeng yang jahat. la menyesali perbuatannya dulu kerena mengusir Candra Kirana.
“Maafkan Ayahanda Putriku, kau amat baik hati dan kakakmu-Iah Galuh Ajeng yang sangat jahat,” kemudian Galuh Ajeng mendapat hukuman yang setimpal dari Baginda Raja, namun karena takut mendapat hukuman tersebut, Galuh Ajeng melarikan diri kehutan, ia terperosok dan jatuh ke dalam jurang. Akhirnya pernikahan Candra kirana dan Raden Inu Kertapati pun berlangsung meriah, mereka meminta Nenek Dadapan yang baik hati itu untuk tinggal di Istana dan hidup bahagia bersama, selamanya.
Pesan moral dari Dongeng Legenda Jawa Timur : Cerita Keong Mas adalah berbuat baiklah pada semua orang, karena kebaikan membawamu pada keindahan sedangkan kejahatan akan membawamu dengan kesengsaraan.